Sabtu, 03 Agustus 2013

Tanamkan Mental "Orang Kaya"

Assalamu'alaikum,

Dari judulnya mungkin kalian pada bingung, emangnya apa maksudnya? emangnya tanaman pake ditanam? itu sejenis pohon apa? atau segala macem. Yang jelas itu semua salah. :D Jika mau tau maksudnya, maka tanyalah Kepada Tuhan. ups Maksudnya baca sampai selesai.

Kali ini gua akan ngebahas tentang mental yang harus kita punyai, sebelumnya gua kasih gambaran yang sering terjadi di sekitar kita mengenai ini. Jika anda sebagai Ketua Acara atau apapun, pasti akan menemui dimana keuangan kurang dari target yang harus dicapai, dan anda harus siap mencari akal atau pakai dompet pribadi untuk menutupi untuk sementara. nahh apa yang akan kalian lakukan? Kenapa kita harus capek tenaga dan pikiran, udah gitu keluar uang lebih?? Apa UNTUNGNYA??? 

Contoh lain adalah ketika kita berjalan-jalan dengan teman, terkadang kita membeli sesuatu seperti makanan atau minuman, apakah kita akan beli hanya untuk diri kita atau kita beli juga untuk teman kita dengan tanpa memperhitungkan itu sebagai hutang?? Apa yang kita lakukan? kenapa kita seharusnya membelikan teman kita juga tanpa memperhitungkan sebagai hutang? KENAPA??

Contoh lain adalah ketika kita hanya punya uang sedikit atau banyak, lalu ada peminta/pengemis. apa yang akan kalian lakukan?? Kenapa kita harus memberinya? KENAPA??

sudah dapat membayangkan maksud dari judul ini? kalau belum mari baca sampai selesai. enggak lama kok, gak akan selama kita nongkrong di WC untuk "berbisnis". :D

yang dimaksud mental "Orang Kaya" di sini adalah mental berani memberi lebih dalam bentuk apapun dan tidak takut hartanya berkurang. Karena dia merasa rezeki akan selalu ada karena sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Yaa ini berkaitan dengan pengorbanan atau sedekah atau infaq atau apapun itu sebutan anda. 

Lalu kenapa kita harus tanamkan di diri kita? kan gak semua Orang Kaya itu mau berkorban lebih dan berbagi lohh..?? 

Jawabannya jadi gini loh, jika ada "Orang Kaya" (yang anda maksudkan) yang tidak memiliki mental ini maka sebenarnya dia adalah ORANG MISKIN. Karena "OK" ini masih takut hartanya berkurang, masih takut pengorbanannya akan merugikan dia sendiri, masih mempertanyakan apa keuntungannya buat dia, masih menghitung dengan ribet cashflownya, masih takut bangkrut, masih takut besoknya tidak bisa makan, masih takut keluarganya akan meninggalkan dia jika tidak punya uang karena habis untuk memberi. 

Lalu apa bedanya dengan Orang Miskin yang selalu memikirkan kondisi keuangannya karena takut kurang atau bahkan tidak ada untuk makan esok hari???

Jadi sebenarnya sifat pelit alaminya seharusnya hanya ada untuk orang yang tidak berpunya, maksudnya apa? karena secara alami mereka harus sangat berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Karena sulit mencari uang.

Lalu bagaimana dengan kita? Insya Allah jika saya dan anda yang sempat membaca artikel ini, berarti kita setidaknya orang yang berkucupan karena sanggup mengeluarkan uang untuk berinternet ria. Apa yang harus kita punyai? Mental "Orang Kaya" yang hakiki atau Mental yang alaminya dimiliki oleh orang yang tidak berpunya??

yaa jawabannya adalah kita harus tanmakan mental "Orang Kaya" yang hakiki ini. Bayangkan apa bedanya kita dengan orang yang tidak berpunya, kalau kita tidak mau berkorban, berbagi dan memberi lebih karena takut akan berkurang sesuatu yang kita punyai? 

Di mana bahkan banyak orang yang tidak berpunya justru memiliki mental "Orang Kaya" ini. Mereka berani memberi orang yang lebih membutuhkan dari dia. Betapa hebatnya mereka, mereka inilah Orang Kaya yang hakiki, karena mereka yakin pengorbanan, pemberian yang mereka berikan itu semua karena mereka diberikan kemampuan dan diamanatkan Oleh Sang Kuasa untuk melakukan itu, mereka yakin bahwa rezeki seseorang tidak akan tertukar, mereka percaya dengan memberi lebih berarti mendapatkan lebih.

Semoga kita dapat menanamkan mental "Orang Kaya" yang hakiki ini. Semoga kita mau memberi lebih, mau berkorban lebih, dalam bentuk apapun baik material maupun tenaga dan pikiran. Semoga Allah memberikan petunjuk kepada penulis khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.

Yakinlah "MEMBERI LEBIH BERARTI MENDAPATKAN LEBIH DARI YANG MAHA KUASA"

Wassalam

Penulis,
Irfan Zidny
Mahasiswa di STT-PLN